Selasa, 03 Januari 2012

Harapan Terbaik Untuk Pak Edi

Beliau sosok guru terbaik bagi kami
Beliau cahaya penerang dalam kegelapan
Beliau  tlah lama bersama kami
Memberi nafas kehidupan

     Namun saat ini kau tlah meninggalkan kami
     Air mata tak dapat lagi kami tahan
     Meskipun saat ini kau jauh disana  
     Nama mu akan selalu kami kenang

Semoga disana kau kan mendapat kesuksesan
Hanya doa dan ucapan terima kasih
Yang saat ini bisa kami berikan
Terima kasih atas jasamu........

Kamis, 24 November 2011

MOBILITAS SOSIAL

MOBILITAS SOSIAL
A. DEFINISI MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas berasal dari katamobilis, yang artinya mudah bermobilitas atau mudah
dipindahkan. Mobilitas sosial (social mobility) adalah suatu mobilitas dalam struktur
sosial, yaitu pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Mobilitas sosial terjadi pada semua masyarakat meskipun dengan kecepatan yang berbeda-
beda, sesuai dengan sistem yang diterapkan masyarakat dalam menyusun kehidupan
sosialnya atau bermasyarakat.
Definisi mobilitas sosial menurut beberapa ahli sosiologi :
William Kornblum (1988: 172)
Mobilitas sosial adalah perpindahan individu-individu, keluarga-keluarga, dan
kelompok sosialnya dari satu lapisan ke lapisan sosial lainnya.
Michael S. Basis (1988: 276)
Mobilitas sosial adalah perpindahan ke atas atau ke bawah lingkungan
sosioekonomi yang mengubah status sosial seseorang dalam masyarakat.
H. Edward Ransford (Sunarto, 2001: 108)
Mobilitas sosial adalah perpindahan ke atas atau ke bawah dalam lingkungan sosial
secara hierarki.
Kimball Young dan Raymond W. Mack (Soekanto, 2001: 275)
Mobilitas sosial adalah suatu mobilitas dalam struktur sosial, yaitu pola-pola
yertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Jadi, mobilitas sosial adalah suatu perubahan atau perpindahan kelas sosial, baik ke
atas maupun ke bawah, yang dialami oleh individu atau kelompok sosial, sehingga
memberikan dampak berupa kelas baru yang diperoleh individu atau kelompok tadi.
B. JENIS-JENIS MOBILITAS SOSIAL
1. Mobilitas Sosial Berdasarkan Tipe
Berdasarkan tipenya, mobilitas sosial dibedakan menjadi empat yaitu mobilitas sosial
vertikal, horizontal, lateral,dan struktural.
a. Mobilitas sosial vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan individu atau objek dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat. Jadi pergerakannya vertikal; daria atas ke bawah atau dari bawah ke atas. Mobilitas ini dibedakan menjadi dua.
1) Mobilitas sosial naik (social climbing mobility atau upward mobility)
Dua bentuk utama dalam mobilitas ini adalah masuknya individu yang
mulanya memiliki kedudukan lebih rendah ke dalam kedudukan yang lebih
tinggi dan pembentukan suatu kelompok baru yang kemudian ditempatkan
pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu pembentuk kelompok
tersebut.
2) Mobilitas sosial turun (social sinking mobility atau downward mobility)
Mobilitas vertikal turyun artinya perpindahan seseorang ke kelas sosial yang lebih rendah dari sebelumnya. Dalam mobilitas ini juga terdapat dua bentuk utama, yaitu:
Turunnya kedudukan individu ke kedudukan yang lebih rendah dari
sebelumnya
Turunnya derajat suatu kelompok individu yang dapat berupa disintegrasi
kelompok dalam suatu kesatuan.
b. Moblitas sosial horizontal
Mobilitas sosial horizontal merupakan peralihan individu atau kelompok sosial dari
suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sedrajat. Mobilitas sosial
horizontal tidak menimbulkan pengaruh sosial secara langsung terhadap status sosial
seseorang dan skala wibawanya tidak berubah menjadi naik atau turun. Selain itu
dalam mobilitas sosial horizontal dapat pula terjadi perpindahan objek-objek sosial
lainnya.
c. Mobilitas sosial lateral
Mobilitas lateral disebut juga mobilitas geografis. Mobilitas lateral mengacu pada mobilitas perpindahan orang-orang, baik secara individual maupun kelompok, dari wilayah satu ke wilayang lain yang secara tidak langsung mengubah status sosial seseorang. Mobilitas lateral dibagi menjadi dua, yaitu:
Mobilitas permanen, yaitu mobilitas yang bermaksud melakukan perpindahan
permanen.
Mobilitas tidak permanen, segala bentuk mobilitas individu atau kelompok yang
bersifat sementara.
Ciri khas dari mobilitas sosial lateral adalah adanya permobilitasan atau perpindahan
individu atau kelompok secara fisik dari satu tempat ke tempat lain.
d. Mobilitas struktural
Menurut Basis, mobilitas struktural adalh mobilitas yang disebabkan oleh inovasi
tekhnologi, urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, peperangan dan kejadian-kejadian
lainnya yang mengubah struktur dan jenis kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Jadi mobilitas struktural meliputi kesatuan yang luas dan kompleks. Mobilitas
strukstural juga dapat mengarah pada mobilitas ke atas dan dapat pula mobilitas ke
bawah. Dengan kata lain, mobilitas struktural cenderung mengarah pada mobilitas
sosial vertikal.

Sabtu, 05 November 2011

Interaksi Sosial

Pengertian Interaksi Sosial
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial.
Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok” (p. 22). Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial” (p. 50).
“Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung” (Siagian, 2004, p. 216).
Berdasarkan definisi di atas maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.

Macam - Macam Interaksi Sosial
Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu (p. 23) :
1. Interaksi antara individu dan individu
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).
2. Interaksi antara individu dan kelompok
Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.
3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok
Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.

Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu (p. 49) :
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk asosiasi (hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerja sama
Adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
b. Akomodasi
Adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
Adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur - unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari
kebudayaan itu sendiri.
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik, seperti :

a. Persaingan
Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.
b. Kontravensi
Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang - terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

Ciri - Ciri Interaksi Sosial
Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu

Syarat - Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu (p. 26) :
a. Kontak sosial
Adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.
b. Komunikasi
Artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.

Kamis, 03 November 2011

SOAL UN SOSIOLOGI


soal stratifikasi sosial
 
1. Status yang didapat secara otomatis melalui kelahiran adalah...
a. Achieved status
b. Ascribed statusl
c. Assigned status
d. Status sosial
e. Struktur sosial 
 
2. Pembedaan secara horizontal dan tidak memperlihatkan tingkatan lebih
rendah maupun lebih tinggi disebut...
a. Diferensiasi
b. Stratifikasi
c. Horizontilisasi
d. Achieved Status
e. Asscribes Status
 
1. 3Bentuk stratifikasi sosial yang berdasarkan pada empat tingkatan dalam
masyarak
c. Kelas sosial
d. Feodal
e.ilitas tertentu pada semua masyarakat
c. Adanya pembedaan kekayaan sehingga terjadi kesenjangan
d. Pembentuk kelas-kelas sosial yang tinggi


4. Seorang pengusaha yang sukses akan berada di lapisan kelas atas .
Faktor stratifikasi yang mempengaruhi hal di atas adalah...
a. Kekuasaan
b. Kekayaan
c. Kehormatan
d. Kebangsawanan
e. Pendidikan 
 
.
5. Peran adalah...
a. Seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu
posisi atau status sosial tertentu.
b. Pola terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada
kebutuhan sosial yang mendasar.
c. Sejumlah orang yang memiliki norma-norma, nilai-nilai, dan harapan-
harapan yang sama, serta secara sadar dan teratur saling berinteraksi.
d. Kedudukan sosial individu di dalam masyarakat
e. Proses penempatan individu dalam berbagai kategori sosial yang
berbeda.
 


Istilah kasta berasala dari katacast a (bahasa Portugis). Sedangkan pada
6.masyarakat India, dikenal dengan istilahyati dan sistemnya disebut...
a. warna
b. varna
c. darna
d. carma
e. yarna
 
1. 7.Pelapisan sosial di dalam masyarakat terjadi pada bidang...
a. Ekonomi, status sosial, dan politik
b. Ekonomi, status sosial, politik, dan budaya
c. Status sosial, politik, dan budaya
d. Status sosial, politik, dan agama
e. Status sosial, politik, komunikasi

8.Berikut ini yang merupakan diferensiasi sosial adalah...
a. Suku bangsa
b. Jabatan dalam perusahaan
c. Kepemilikan harta benda
d. Tingkat pendidikan
e. Perbedaan usia
 
9.. Pola terorganisasi dari kepercayaan dan perilaku yang dipusatkan pada
kebutuhan dasar sosial disebut...
a. Lembaga
b. Peran sosial
c. Kelompok sosial
d.stratifikasi sosial 
einteraksi sosial
 
10.contoh dari ascribed status di bawah ini, kecuali...
a. Raden Mas
b. Raden Roro
c. Teuku
d. Sarjana
e.Datuk